Kamis, 23 Oktober 2014

isi kandungan Q.S al hujarat ayat 12



1. AYAT Q.S AL HUJARAT/49: 12
 
Artinya.
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”

2. ANALISIS ISI KANDUNGAN Q.S AL HUJARAT AYAT 12 SERTA HADIS TERKAIT
Isi kandungan Q.S alhujarat ayat :12 serta hadis terkait
A.        allah swt memerintahkan kepada umat islam untuk sentiasa bersikap husnudzan ( prasangka baik. Perintah ini sekaligus melarang umat islam untuk bersikap buruk sangka(su’udzan).

Artinya :
.... Jauhilah prasangaka buruk, karena prasangaka buruk adalah ucapan yang paling dusta...” ( H.R bukhari )
B.     sikap husnudzan  dan su’udzan dapat muncul dalam kehidupan manusia, kebanyakan berkaitan dengan nikmat allah swt. Mislamnya menerima rapor semester, seorang pelajar bernama ali dinyatakann sebagia peraih rangking kelas terbaik. Mengetahui ali memperoleh predikat tersebut , teman teman ali ttidak boleh berprasangka burk terhadap ali /su’udzan ( misalnya menyangka ali menyontek waktu ujian).sebaliknya, teman-teman ali harus bersikap husnudzan.
Wujud husnudzan itu adalahdengan ekspresi teman-teman ali yang merasa senang dan mengucapkan alhamdulillah serta memberikan selamata kepada ali, kaarena memang sia anak yang rajin dan tekun belajar,sehingga allah swt memberikan hasill terbaik.
C.      utnuk menumbuhkembangkan sikap husnudzan , umat islam wajib mengembangkan sikap-sikap berikut, di antaranya:
                                    -                     Menyadari bahwa semua kenikmatan datang dan berasal dari allah SWT.
                                    -                     Menyadari bahwa allah swt. Akan memberikan kenikmatan sesuai jerih payah yang di lakukan oleh manusia.

Artinya :
“. Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, Dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya).”
                                              -            Menyadari bahwa ketika allah swt. Memberikan nikmat kepada seseorang, pada saat yang lain allah swt. Juga akn memberikan nikmaaat kepada orang lain yang meu berusaha  dengan sungguh-sungguh.
                                              -            Memahami manfaat husnudzan dan bahaya su’udzan dalam kehidupan.
                                              -            Memperdalam belajar ilmu agama.
                                              -            Mengembangkan sikap ihsan, artinya menghadirkan allah swt. Dalam perilakushari-hari.
                                              -            Berteman dengan orang-ornag yang suka husnudzan dan menjauhkan diri dari orang-orang yang suka berbuaat su’udzan.
                                              -            Kesadaran perilakuyang harus dikembangkan dan yang harus dijauhi dalam kehidupan sehari-hari adalah:

NO
Yang harus dikembangkan
no
Yang harus dijauhi
1.
Mengikat persaudaraan terhadap saudara seiman dan seagama semata-mata karena allah swt.
1.
Mengikat persaudaraanterhadap saudara seiman dan seagama semata-mata karena harta
2.
Ikut bertanggung jawab mendakwahkan ajaran islam tanpa terikat oleh ruang dan waktu
 2.
Membantu menusia lein yan mengalami kesulitan ekonomi agardi pandang oleh masyarakat sekitar sebagai orang yang dermawan
3.
Sentiasa membantu saudaraseiman dan seagama yang mengalami kesulitan ekonomi semata-mataa karena allah swt.
3.
Membantu manusia lain yang mengalamikesulitan ekonomi agar di pandang oleh masyarakat sekitar sebagai yang dermawan.
4.
Menumbuhkan kesadaran dalam hati bahwa kesulitan dan kesedihan saudara seiman dan seagama adalah kesulitan dan kesedihan kita, sehingga langsung peduli tanpa pengaruh pihak lain.
4.
Mengetahui kesulitan dan kesedihan seudara seiman, tetapi membiarkan saja
 5.
Selalu berbaik sngka(husnudzan)
5.
Berburuk sangka(su’udzan)
6.
Senang melihat teman mendapat nikmat dari allah swt.
6.
Tidak senang melihat teman mendapat nikmat dari allah swt
7.
Mengingatkan teman untuk tidak menggibah teman teman yang sedang memperoleh nikmat dari allah swt.
7.
Ikut gibah dan membumbui berita menginai teman yang memperoleh nikmat dari allah swt.
8.
Menjauhkan diri dari usaha-usaha yang dapat menyebabkan lenyapnya nikmat allah
8.
Selalu berusaha agar nikmat yang didapatkan teman segera lenyap sari kepemilikannya.
9.
Bersedih hati ketika teman ketika teman kehilangan nikmat dari allah swt.
9.
Merasa senang ketika teman kehilangan nikmat.
10.
Menyimpan berita kehilangan nikmat teman, karena kesedihan teman juga merupakan kesedihan kita
10.
Meniarkan berita kehilangan nikmat yang di dapat temannya ke pihak lain secara terus menerus.




3. KONSEP PRASANGKA BAIK
Dari Q.S al hujarat ayat 12 allah swt. Menyerukan kepada umat islamagar membangun persaudaraan yang utuh dan harmonisantara sesama umat isla. Pesaudaraan ini akan terwujud dengan menumbuhkan sikap prasangka baik ( husnudzan ). Yaitu dengan cara menjauhkan sikap atau perilaku buruk dalam kehidupan sehari hari.di antara sikap dan perilaku buruk yang harus di jauhi tersebut adalah:
1.         Su’udzan (prasangka buruk)
Su’udzan (prasangka buruk) adalah perasaanpenuh curiga taerhadap orang lain. Su’udzan merupakansalah satu bentuk akhlak tercela. Hukum bersikap su’udzan. Adalah haram, sehingga wajib di jauhi. Sebaliknya umat islam wajib menumbuhkandan membudayakansikap su’udzan atau prasangka buruk terhadap orang lain daalam kehidupan sehari-hari. Karena allah swt. Akan bersama prasangka hamba-nya.

أنا عند ظن عبدي بي فإن ظن بي خيرا
Artinya: Aku menuruti prasangka hamba terhadapKu, jika Ia berprasangka baik terhadapKu, maka baginya kebaikan, maka jangan berprasangka terhadap Allah kecuali kebaikan.( H.R Bukhari )
Umat islam tidak boleh berikap su’udzan berkaitan dengan nikmat allah yand diterima oleh ornag lain. Sikap su’udzan dapat diketahui melalui wajah yang cemberut, ekspresi tidak suka, ungkapan mencibir, kurang simpati dan sejenisnya.
Untuk menumbuhkembangkan sikap husnudzan dan mengikis sikap su’udzan  pada diri manusia sebagaimana telah di sebutakan dslam pembahsan sebelumnya, dapa di lakukan dengan berbagai cara sebagai berikut.
                                         -    Tekun mempelajari ajaran islam dan semangat untuk mengamalkannya.
                                         -   Berteman dengan orang-orang yang suka berbuat husnudzan  dan menjauhkan diri dari orang yang sukaa berbuat su’udzan.
                                         -   Menumbuhkan semangata berfikir positif bahwa semua nikmat datang dari allah melalui usaha yang maksimal. Sikap su’udzan dapat menutup datangnya nikmat dari allah dan justru membuka pintu nikmat yang lebih luas kepada orang yang menjadi sasaran su’udzan
                                         -   Memahami betapa besarnya keutamaan husnudzan  dan su’udzan.
2. mencari cari kesalahan orang lain
Menusia adalah mahluk yanag tidak sempurna. Ketidaksempurnaan menusia karena di samping itu memiliki kelebihan. Menusia juga memiliki kekurangan. Bentuk kekurangan itu di samping menusia merupakan tempatanya salah dan lupa. Oleh karena itu, menusia dilarang untuk mencari-cari kesalahan orang lain. Karena perbuatan ini di ancam oleh allah dengan azab dunia dan akhirat.
Bagi umat islam wajib hukumnya untuuk menutupi aib antar sesama umat islam. Barang siapa menutupi aib saudaranya, maka aibnya aibnya akan di tutup oleh allah di dunia dan akhirat. Nabi bersabda:

مَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
"Barang Siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aib orang tersebut di dunia dan akhirat." (HR. Ibnu Majah)



4. MANFAAT PERILAKU PRESANGKA BAIK
A.         Terhindar dari sikap iri dan dengki terhadap nikmau yang di peroleh orang lain, karena sikap tersebut dapat merusak hati
B.        Hati menjadi lebih tenang
C.        Selalu berfikir positif
D.        Mudah bersaudara dengan orang lain
5. PENERAPAN PERILAKU PRASANGKA BAIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Perilaku husnudzan wajib di pelajari dan di amalkandalam kehidupan sehari-hari. Agar menjadi terbiasa berprilaku husnudza, kita perlu berlatih secara terus menerus. Karena sesuatuyang baik tidak akan datang dengan sendirinya, melainkan perlu si usahakan dan si biasakan. Mengapa berprilaku husnudzan terasa berat untuk dibiasakan dan di budayakan?. Disekitar kita bahkan di dalam diri kita telah di kuasai oleh iblis yang menyesatkan. Ingat, iblis adalah musuh besar dan musuh abadi manusia yang terus bergrilya membujuk dan mengelabui manusia untuk mengikuti pengkap sampai mnusia menjadi sekutunya dan mwnjadi temen mereka masuk ke dalam neraka. Mulailah menerapkanperilaku husnudzan ketika di timpa musibah , yakin denganmengambil hikmah dari setiap kejadian yang menimpa kita. Karena dibalik kejadian pasti ada hikmah yang dapat di dipetik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar